Latest Post

 


G7, Sumbar__ Senin, 18 November 2024 Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Pesisir Selatan, Dr. Ir. Erasukma Munaf, S.T., M.M., M.T., yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat, menghadiri Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat yang diselenggarakan oleh Komisi I DPR RI.

Rapat ini difokuskan pada persiapan dan kesiapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, yang menjadi agenda penting dalam rangka memperkuat proses demokrasi di Indonesia. Bertempat di Ruang Rapat Komisi II (KK.I), Gedung Nusantara, DPR RI, acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah pusat, daerah, serta instansi terkait lainnya.

Pembahasan meliputi langkah-langkah strategis untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar, mulai dari kesiapan regulasi, teknis pelaksanaan, hingga upaya menjamin keamanan dan kelancaran proses demokrasi. Melalui diskusi ini, diharapkan setiap pihak dapat bersinergi untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.

Keikutsertaan Dr. Erasukma Munaf dalam rapat ini mencerminkan komitmennya untuk turut sertabmemastikan keberhasilan Pilkada Serentak 2024, tidak hanya untuk Pesisir Selatan tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawabnya dalam mendukung pelaksanaan Demokrasi Secara Nasional. Rel

 


G7,Jakarta__ Kementerian PU dan Kementerian pertanian kembali melakukan Rapat Koordinasi Pemanfaatan Bendungan untuk Irigasi Pertanian di Kantor Kementerian PU, Jakarta pada Jumat (15/11/2024).

Pelaksanaan program swasembada panganakan dilakukan melalui 2 langkah yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Selain itu, untuk memastikan kebutuhan pasokan air untuk irigasi terpenuhi, dilakukan pula pengoptimalan pengoperasian bendungan-bendungan yang sudah terbangun. Serta adanya intervensi bendungan akan dapat memastikan pasokan air hingga 3 musim tanam, sementara jika tanpa intervensi bendungan hanya optimal untuk mencukupi 1 musim tanam.

Menteri Pertanian @a.amran_sulaiman menjelaskan Kementerian Pertanian akan melakukan optimalisasi produksi pangan diantaranya melalui penyediaan pupuk dan benih unggul, pompanisasi, optimalisasi lahan, cetak sawah hingga 3 juta hektar, dan revitalisasi sistem irigasi.

"Kami juga akan melibatkan petani milenial dan melakukan transformasi pertanian tradisional ke modern yang dapat menekan biaya produksi hingga 50% dan meningkatkan produksi hingga 100%. Intinya Kementerian PU akan memastikan pasokan airnya, sedangkan kami akan mengoptimalkan sarana dan budidaya taninya" ujar Menteri Andi Amran. Rel

 


G7,Jakarta__ kementerianpu Wamen PU @dianakst_ bertemu dengan Deputi Kepala BPKP Aryanto Wibowo untuk membahas sinkronisasi perencanaan program kerja 2025, Kamis (14/11/2024).

Wamen Diana mengatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk refocussing di mana pembangunan infrastruktur baru harus di-hold.

"Untuk itu saya bersilaturahmi ke BPKP Bapak Menteri PU juga meminta kami bersama BPKP melakukan review yang akan menjadi dasar dari apa yang akan kita lakukan di 2025,' tambah Wamen Diana.

Pada 2025, Kementerian PU menerima alokasi anggaran tambahan Rp40,59 triliun, meningkatkan total anggaran menjadi Rp116,23 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mendukung ketahanan pangan, energi, serta renovasi sarana pendidikan.

Deputi Aryanto menekankan pentingnya koordinasi antara Kementerian PU dan lembaga lainnya, karena Kementerian PU lebih berperan sebagai pendukung dalam program-program prioritas, seperti swasembada pangan dan energi. Untuk itu, sinkronisasi antar kementerian dan pemerintah daerah diperlukan agar program yang dilaksanakan lebih efektif.

Wamen Diana menyatakan bahwa Kementerian PU sedang menyusun rencana strategis sesuai RPJMN untuk memastikan target 2025 tercapai tanpa menyimpang dari prioritas pembangunan yang telah ditetapkan. Rel

 


G7, Dharmasraya (Sumbar)__ Aroma tak sedap kembali berhembus di Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V), kali ini. Proyek P3A GUGUAK CANDI daerah irigasi BATANG MIMPI dengan nomor PKS KU.02.06/Satker-OPSDA/OPSDA IV/SPKS.P3AI/2024/91 kuat dugaan dikerjakan asal - asalan dan lemah Pengawasan. 

Proyek yang berlokasi di Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dengan anggaran Rp. 195 juta rupiah bersumber dari APBN yang mana ada beberapa titik, disinyalir tidak akan sesuai harapan. 

Parahnya, hasil pantauan media ini dilapangan. Lebar tapak pasangan diduga berkisar -+20 cm saja, batupasangan banyak yang sebesar batu manga (kecil-kecil), adukannya juga terlihat asal - asalan dan tidak ada bak takar. Yang mana dugaan perbandingan adukan semen dan pasir yang tidak sesuai, tentu akan mempengaruhi kekuatan Pasangan batu tersebut. 

Bahkan, pada pengerukan sendiment pada pakerjaan yang berbeda. Hasil pantauan media ini, pembuangan sendiment tidak jelas bahkan tidak ada tanda - tanda pembersihan (disiram). Apakah sudah sesuai SOP..? 

Saat media ini mengkonfirmasikan ke pada Median selaku Satker Op BWSS V Padang mengatakan" bekas galian Sendiment ada permintaan dari masyarakat, dan saya akan tanyakan ke PPK dan petugas Lapangan dan untuk pekerjaan irigasi, terima kasih infonya". Kata Median singkat


#Med

 


G7, PadangPariaman (Sumbar)__ Belum luput dari ingatan mengenai pemberitaan pembangunan Jalan DAK Penugasan (Tematik 05) Penguatan Kawasan Sentara Produksi Pangan (Pertanian, Peternakan dan Hewan) yang berlokasi di Kasang Kabupaten Padang Pariaman  dengan Anggaran 11 Milyar yang dikerjakan oleh PT. Aura Mandiri Sejahtera yang mana kuat dugaan tidak sesuai Spesifikasi Teknis dan lemahnya pengawasan, kini semakin parah. 

Anehnya, proyek yang berlokasi di Sungai Gimba Ulakan juga ada dugaan pekerjaannya yang tidak sesuai Spesifikasi Teknis karena ukuran batu untuk timbunan Base A lebih banyak berukuran besar 

Dengan adanya dugaan- dugaan yang tidak sesuai Spek dan metrial yang didatangkan dari lokasi setempat,Diduga tidak adanya tes labor untuk kekerasan abrasi pada material yang diguakan dan tanpa Alat pelindung Diri (APD), keberadaan Konsultan Pengawas, PPTK dan PPK untuk pengawasan sebuah proyek pada pekerjaan tersebut sangat dipertanyakan. 

Karena, konsultan pengawas,PPTK dan PPK selaku orang yang mengawasi pekerjaan dalam sebuah proyek disinyalir merestui pekerjaan PT.Aura mandiri sejahtera dan PPK serta Kepala dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman diduga tutup mata. 

Pada hal, media ini sudah menginformasikan kepada Diki selaku Kabid. Namun,  semenjak pemberitaan yang berlokasi di Kasang sampai proyek yang berlokasi di Sungai Gimba Ulakan pekerjaan ini diduga malah semangkin parah. 

Sementara, untuk pemberitaan selanjutnya media ini akan mencoba untuk mengkordinasikan dengan pihak - pihak yang terkait lainnya


#Md

 


G7, Padang__  Pembangunan Perkuatan Tebing dan Prasarana Sungai Batang Ibung Kota Padang pada Dinas Sumber Daya Air Bina Kontruksi (SDABK) Kuat dugaan Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis karena dikerjakan asal - asalan pada pasangan batu tersebut.

Proyek yang dikerjakan CV. Arfan Nafisha Pratama berbeda dengan gambar kerja dengan  sumber dana APBD yang nilainya Rp. 1.332.952.500 Nomor kontrak 05.06/PPSDA-SDABK/APBD/V-2024 Masa Pelaksanaan 150 Hari disinyalir lemah dalam pangawasan. 

Buktinya, pasangan batu "asal - asalan" diduga  tidak sesuai Spek karena perbandingan adukan semen dan pasir tidak jelas takarannya. Bahkan, para pekerja dilokasi Perkuatan Tebing tersebut tidak memakai Alat Pelindung Diri ( APD) 

Sementara, Andi Irman selaku Ketua LSM Badan Avokasi Penyelamat Aset Negara (BAPAN) Mengatakan" Jika Pembangunan Perkuatan Tebing dan Prasarana Sungai Batang Ibung ini lemah dalam pengawasan dan tidak jelas takaran semen dan pasirnya akan merugikan masyarakan Batang Ibung kota Padang karena akan berdampak pada mutu pekerjaan". Ungkapnya

" kalau mutu pekerjaan tidak sesuai Spesifikasi Teknis sudah jelas kekuatan Perkuatan Tebing berkurang, yang mana kekuatannya bisa untuk lima atau sepuluh tahun kedepan akan cepat hancur kalau dikerjakan asal - asalan apalagi Alat Pelindung Diri (APD) biasanya tertera dalam Kontrak Kerja. Kalau berita ini tidak direspon oleh Dinas SDABK Sumbar Saya selaku Ketua LSM  Bapan akan melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH)". Tambahnya

Sementara, Wilman selaku PPK Dinas SDABK Sumbar saat dikonfirmasikan belum bisa di temui karena ada urusan di Inspektorat. Dan untuk pemberitaan selanjutnya media ini akan mengkonfirmasikan kepada pihak - pihak yang bersangkutan. 


#MD

 


G7, Padang Pariaman__ Lagi, proyek yang di kelola oleh Dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman yang pimpin oleh El Abdes Arsyam. Kali ini terkait pembangunan Jaringan irigasi yang berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman D.I Sungai Sariak menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kecamatan Batang Anai disinyalir asal - asalan dalam melakukan kegiatan. Bahkan, informasi dari masyarakat setempat menggunakan batu lokasi dan tampa ada yang mengawasi. 


Proyek yang dikerjakan oleh Cv. Berkah Pincuran  Tui sumber dana APBD (DAK) dengan Nilai Kontrak Rp. 530.276.600,_ yang mana waktu Pelaksanaan 120 Hari kerja terggal 27 Juni 2024 disinyalir tidak transparan. Karena perusahaan ini tidak menampilkan nomor kontrak pada plang Proyek yang dipasang dilokasi tersebut. 

Ironisnya, plang Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) yang terpasang dilokasi hanyalah simbol belaka. Sebab, saat media ini kelapangan tidak satu pun para pekerja proyek menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang mana telah tercantum pada plang tersebut di Wajibkan menggunakan Helm Pelindung, Masker, Rompi dan Sepatu Safety. 

Parahnya, untuk adukan pasangan batu juga kuat dugaan tidak sesuai spesifikasi teknis karena perbandingan semen dan pasir dilakukan tanpa bak takaran karena tidak ada bak takaran dilokasi pekerjaan, ini jelas sangat mempengaruhi kekuatan pasangan batu tersebut. 

Bahkan, untuk lebar tapak pasangan Media ini juga meragukan berapa lebarnya, apakah ada koporan dalam kontrak karena dilokasi tidak menemukan direksi keet yang mana gambar kerja terpajang dilokasi atau di direksi keet. 

Saat di konfirmasikan kepada Jonadi selaku Kabid SDA PUPR Kabupaten padang Pariaman beberapa hari yang lalu melalui via WhatsAap mengatakan " Terima kasih informasinya Pak, segera kami konfirmasikan". Ucap Jonadi dengan singkat. 


#Md









 


G7, Padang Pariaman__ Terkait pembangunan Jalan DAK Penugasan (Tematik 05) Penguatan Kawasan Sentara Produksi Pangan (Pertanian, Peternakan dan Hewan) yang berlokasi di Kasang kabupaten Padang Pariaman dengan Anggaran 11 Milyar yang dikerjakan oleh PT. Aura Mandiri Sejahtera yang mana kuat dugaan tidak sesuai Spesifikasi Teknis dan lemahnya pengawasan. 

Sebab, saat media ini melakukan infestigasi kelapangan tidak di temukan Tim Teknis dilapangan, Konsultan Pengawas, tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD), K3.

Ironisnya, ketebalan Timbunan diragukan, Timbunan tidak ditemukan klas C hanya menggunakan Base B juga diragukan ketebalannya dan timbunan kuat dugaan metrial berlumpur dan tidak ada uji labor untuk timbunan tersebut. 

Bahkan, untuk lebar tapak pasangan draenase juga disinyalir tidak sesuai Spek dan adukan asal - asalan tidak menggunakan papan takaran. Bahkan informasi dari masyarakat setempat sudah tiga kali dibongkar karena pekerjaan diduga tidak sesuai Spesifikasi Teknis

Sementara, saat dikonfirmasikan kepada Diki selaku Kabid Bina Marga PUPR mengatakan" kalau untuk timbunan sudah sesuai spek dan telah uji labor dan kalau ada temuan media gema7.com yang diduga ketebalannya kurang akan kami perbaiki. Ucap Diki

"Kalau untuk Base, kami tidak menggunakan Base Cdan Base B karena ini jalan klas III c. Kami hanya menggunakan timbunan pilihan dan Base A baru dilakukan prngaspalan. Tambahannya

Akan tetapi, saat media ini menanyakan kepada Diki selaku Kabid BM PUPR Kabupaten Padang Pariaman dimana rekanan tersebut melakukan uji labor terlihat gugup karena tidak mengetahui dimana metrial tersebut di uji. 

Untuk berita selanjutnya, kami masih berusaha mengonfirmasikan kepada pihak pihak yang bersangkutan


#Md



 


Berikan Klarifikasi, Risky Kabid BM PUPR Kota Padang Ucapkan Terimakasih Atas Informasi yang Diberikan Media


G7, Padang---Terkait pemberitaan Pekerjaan  LONG SEGMENT JALAN UTAMA PANTAI AIR MANIS dengan Nomor Kontrak 001/Kont-PJ/DAK/DPUPR/2024 dengan Anggaran Rp. Rp. 5.485.888.732.91 yang dikerjakan oleh Nada Pratama diklarifikasi oleh Risky selaku Kabid Bina Marga Kota Padang. 

"Kita masih dalam tahap pelaksanaan, terimakasih infonya pak, Kami akan tindaklanjuti," ucap Risky selaku Kabid tersebut kepada Gema7 Saat Pertemuan. Selasa sore (30/7).

Terkait Mertial  kata Risky, Rekanan membelinya dari Quary yang mempunyai izin dan nanti bisa kita komplain kalau memang tidak sesuai.

"Metrial kita beli dari quary, kita pesan sesuai mutu yang diminta dalam spesifikasi, bisa kita komplain kalau memang tidak sesuai spek," terangnya. 

Selain itu, pelaksana proyek juga sudah perintahkan kepala Kontraktor Pelaksana agar bekerja sesuai spesifikasi teknis, begitu juga dengan atribut Alat Pelindung Diri (APD) dan K3 sudah di perintahkan selalu dipakai.

"Kita sudah perintahkan kepala Kontraktir agar bekerja sesuai spek, dan atribut APD dan K3 kita sudah lengkap, nanti kita ingatkan kembali pada pekerja agar selalu di pakai saat melaksanakan pekerjaan," pungkasnya.

Selain itu kata Risky, pekerjaan tersebut selalu dikontrol oleh konsultan pengawas dan Tim Teknis PUPR Kota Padang serta tokoh masyarakat sekitar.

"Jadi, kita tidak bisa main - main dengan proyek ini, karena pengawasan berlapis, kita berusaha sebaik mungkin bekerja sesuai dengan spesifikasi teknis dan RAB," pungkasnya.


#Md

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.