Articles by "Pasaman Barat"

Showing posts with label Pasaman Barat. Show all posts



G7, Pasaman Barat (Sumbar)___  Pernyataan Purwandi selaku PPK tentang persoalan metrial untuk pembangunan proyek Teluk Tapang yang didatangkan dari metrial berizin tidak dapat dibuktikan. Bahkan, Tabrani selaku Kepala Balai Jalan Nasional Sumbar juga bungkam saat di konfirmasi 


Sementara, hasil konfirmasi dengan “KK” anisial orang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan “ metrial di ambil dilokasi proyek, yang mana tempat pengambilan tersebut adalah bekas Quary Tambang sebuah perusahaan Gemindra mitra Kesuma”. Ungkapnya


Bahkan, konsultan Supervisi selaku pengawasan mengetahui PT WIKA ini di lokasi itu dan mungkin juga sudah koordinasi sama PPK. Apa lagi, Purwandi selaku PPK jarang ke lokasi untuk kroscek proyek ini. Tambahnya


Parahnya, ketika kami cek izin PT, Gemindra mitra Kesuma izin Tambang Bukan Logam yang terbaru Januari tahun 2023 Pt. Gemindra mitra Kesuma tidak ada izinnya (Sudah Mati)


Mengenai dugaan Bohongnya dan kebungkaman Tabrani Selaku Ka. Balai, Alwi Agus Wadir eksekutif LSM TOPAN RI DPW SUMBAR (team operasional penyelamat aset negara republik Indonesia) berjanji akan laporkan mereka ke APH kalau tetap di PHOkannya. 


Untuk konfirmasi selanjutnya media ini masih berusaha terus kepada pihak - pihak yang terkait (Md)



G7,Pasaman Barat (Sumbar)__ Dalam pertemuan media ini dengan Purwandi selaku PPK pembangunan jalan Teluk Tapang dengan anggaran Rp. 200 Milyar lebih yang dikerjakan oleh PT. WIKA di Pasaman Barat bantah dugaan Quqry ilegal dan batu besar - besar ikut ditimbunkan untuk agregat dilokasi


“ Dalam pantauan saya, tidak ada batu besar yang ditimbunkan rekanan dalam pengerjaan jalan di Teluk Tapang dan batu yang besar cuma ada di pinggir saja dan untuk izin Quary, Quqry di datangkan dari Padang Sawah atas nama Rido”. Kata Purwandi Jum’at 29/9/2023



Sementara, Alwi Agus selaku Wadir eksekutif LSM TOPAN RI DPW SUMBAR (team operasional penyelamat aset negara republik Indonesia) sangat geram mendengar kata - kata PPK ini karena disinyalir membela PT. WIKA selaku rekanan

“ Ini kuat dugaan ada permainan antara PPK dan rekanan, sebab. Sudah jelas dalam foto untuk timbunan jalan pada proyek teluk Tapang sangat banyak batu besar yang tertimbun dalam pemberitaan www,gema7.com pada berita sebelumnya PPK masih berusaha mengelak”. Kata LSM ini

Harusnya, dengan adanya informasi dari media PPK harusnya membongkar pekerjaan tersebut kalau memang tidak sesuai Spek Bukan membelanya. Tambahnya


Dalam permasalahan ini, saya Alwi Agus selaku Wadir eksekutif LSM TOPAN RI DPW SUMBAR (team operasional penyelamat aset negara republik Indonesia) meminta kepada Tabrani selaku Ka. Balai Jalan Nasional Sumbar agar memberikan arahan kepada bawahannya Karena sudah jelas dalam foto banyak batu besar yang tertimbun pada Base di Teluk Tapang PPKnya seolah - olah tidak melihat. Tambahnya

Kapan Perlu, Tabrani selaku Ka. Balai harus Kroscek ke lapangan sebab, kalau ini dibiarkan akan dapat merugikan Negara yang mana seharusnya jalan tersebut dapat bertahan lama, akibat dikerjakan asal - asalan  akan membuat jalan cepat hancurnya. Tambah Alwi lagi

Sementara, pada pertemuan media ini dengan PPK mengenai nama Quary yang mengisi material dilokasi Purwandi tidak mau menyebutkan nama Quary yang disebutnya berizin itu

Untuk berita selanjutnya, media ini masih berusaha konfirmasi kepada pihak - pihak yang bersangkutan (Md)




G7,Pasaman Barat (Sumbar)__  Dengan adanya pemberitaan www.gema7.com pada Mega Proyek Teluk Tapang yang memakan anggaran Rp. 200 Milyar lebih yang di kerjakan oleh PT. WIKA perusahaan BUMN tersebut disinyalir memakai metrial setempat yang tidak memiliki izin quary dan agregat untuk timbunan tidak sesuai Spek membuat LSM TOPAN RI angkat bicara


Dalam pertemuan tersebut, Alwi Agus selaku Wadir eksekutif LSM TOPAN RI DPW SUMBAR (team operasional penyelamat aset negara republik Indonesia) angkat bicara


“Dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Harusnya Purwandi selaku PPK harus siap memberikan semua yang di konfirmasikan oleh media masa karena anggaran yang di pergunakan adalah uang rakyat”. Ungkapnya


Apalagi, dalam temuan media tersebut terlihat agregat yang digunakan oleh Kontraktor Pelaksana seperti Base C yang digunakan terdapat ukuran batu yang besar - besar masuk dalam timbunan itu, pasangan batu kali untuk saluran kecil - kecil bahkan adukan pasir dan semen mudah hancur dengan remasan tangan saja. Ini kuat dugaan tidak sesuai dengan Spek. Tuturnya


Dengan ada temuan agregat Base C yang ukuran batunya begitu besar dan tanah timbunan disinyalir tidak memiliki quary ditimbunkan pada pekerjaan tersebut Saya selaku Wadir eksekutif LSM TOPAN RI DPW SUMBAR (team operasional penyelamat aset negara republik Indonesia) akan mengkoordinasikan kepada Kementrian PUPR agar segera turun kelapangan. Tambahnya


Parahnya, instruksi Masudi selaku Satker PJN I agar memberikan Klarifikasi kepada media ini juga tidak di respon oleh Purwandi selaku PPK. Kuat dugaan ada permainan antara PPK dengan Kontraktor Pelaksana.


Untuk pemberitaan selanjutnya, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak - pihak yang bersangkutan. (Md)




G7,Pasaman Barat (Sumbar)__  Kali ini, Proyek Ratusan Milyar yang berada di Pasaman Barat pada Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan Teluk Tapang yang berlokasi di Air Bangis Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat yang di dananya SBSN Tahun 2022 sampai dengan Tahun 2024 diduga tidak sesuai Spek

Proyek yang menelan biaya Rp. 216 Milyar lebih bernomor kontrak 1.4/PPK/SK-PJN 1-Bb.03.23.1.4/IX/2022 : 09 September 2022 dengan masa pelaksana 600 Hari Kalender yang mana penyedia jasa adalah Pt. WIKa.



Dalam Pantauan Media ini, Proyek yang dikerjakan semenjak Tahun 2022 ini diduga Luput dari Pantauan Kementrian PUPR dan Penegak Hukum, bahkan PPK PJN I Purwandi bungkam saat dikonfirmasikan media ini

Sementara, mulai dari pekerjaan minor yaitu pasangan batu dengan ukuran batunya yang sangat kecil (batu Mangga) mengakibatkan banyak yang retak - retak apalagi ketika media ini memegang adukan pasangan tersebut terlihat rapuh dan mudah hancur dengan cara digenggam sma jari tangan 

Ini ada dugaan adukan semen dan pasir untuk pasangan batu di sepanjang jalan Teluk Tapang yang di kerjakan oleh PT. Wika tidak memakai takaran dan entah berapa perbandingan adukan pasir dan semen yang di lakukan untuk pasangan batu tersebut



Parahnya, untuk Spek penggunaan agregat yang di gunakan. Untuk timbunan, saat di konfirmasi ke Purwandi Selaku PPK PJN Wilayah I Sumbar sampai berita ini tayang belum ada tanggapan. Untuk ketebalan agregat dan apa saja agregat yang digunakan media ini juga belum mendapat jawaban dari PPK ini.

Anehnya, untuk agregat klas c yang berada dilokasi terlihat ukuran batu yang begitu besar sangat banyak ditimbunkan pada agregat klas c yang mana untuk agregat klas c biasanya tidak diperbolehkan agregat dengan diameter batu besar dipakai untuk lapisan agregat klas B dan klas A.

Apalagi, Untuk pembukaan jalan, sudah pasti ada Humus yang harus di buang. Namun pada kenyataannya media ini masih menemukan ada pohon yang begitu besar tertimbun pada pengerasan jalan tersebut, ini terbukti kurangnya pengawasan khususnya Purwandi selaku PPK

Untuk tanah timbunannya, kuat dugaan memakai tanah perbukitan yang berada dilokasi pekerjaan dna tidak memiliki izin quary, sebab. Terlihat ada alat berat yang lagi mengambil tanah yang berdekatan dengan proyek itu

Untuk berita selanjutnya, media ini terus berusaha mengkonfirmasikan kepada pihak- pihak yang bersangkutan (Md)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.