Latest Post

 


G7, Agam, Sumbar__ Kali ini Paket Preservasi Jalan Bawan Tuo - Padang Boi - Bio Proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) yang terkontrak Tanggal 28 Oktober 2024 dengan waktu pelaksanaan 65 ( Enam Puluh Lima) Hari Kalender yang berlokasi di Bawan Tuo - Padang Bio Bio Kabupaten Agam disinyalir syarat KKN. 

Pekerjaan yang dikerjakan oleh PT. Citra Noer Bersaudara dengan anggaran Rp. 10 Millyar yang didampingi oleh tiga Konsultan di duga asal - asalan dan konsultan tidak ada di lokasi Pekerjaan saat media ini kelokasi pekerjaan tersebut.

Parahnya,, temuan media ini di lapangan diduga metrial Base C yang di gunakan menggunakan Base C tidak sesuai Speksifikasi Teknis karena ukuran batu terlalu besar dan Quary tidak diketahui asalnya dan untuk ketebalan Base A ketebalan 40cm dikontrak di sinyalir juga tidak sesuai ketebalannya. 

Sementara, untuk Lebar tapak Pasangan pembangunan Mortar juga ada dugaan tidak cukup lebarnya seperti yang tertuang dalam RAB. Bahkan, pekerjaan tersebut juga disinyalir melenceng dari Metoda Pelaksanaan. 

Bahkan, Alat Pelindung Diri (APD) boleh dikatakan tidak satu orang pun yang menggunakan. Sementara, untuk Humus yang berada dilokasi Proyek disinyalir tidak dibuang, karena dalam pantauan media ini dilapangan waktu pemadatan Base C, roda alat berat berjalan diatas tanah yang masih banyak lumpurnya. 

Saat dikonfirmasikan kepada Kepala Satker Balai Jalan Nasional Padang Andi Rusli selaku Kepala Satker PJN II Proyek IJD tersebut menyarankan agar berteman saja dengan Rekanan tersebut. Untuk melengkapi data media ini juga mengkonfirmasikan kepada Tabrani selaku Kepala Balai Jalan Nasional Padang. Namun belum ada tanggapan sampai berita ini kami terbitkan. 

#Med

 


G7,Tarusan,(Sumbar)__ Terkait Proyek lanjutan Pekerjaan yang berlokasi di Sawah Laweh Tarusan (Pesisir Selatan), dugaan Precastnya tidak sesuai mutu beton juga lemah pengawasan karena tidak ada tim teknis, konsultan pengawas, minim Alat Pelindung Diri (APD) dan PPK engan sebutkan berapa anggaran dan siapa rekanannya. 

Saat media ini kelapangan, Precast yang seharusnya Pabrikasi di addendum dengen pengerjaannya secara manual. Anehnya, pekerjaan manual yang seharusnya dikerjakan secara teliti karena harus mencapai mutu yang sesuai kini disinyalir dikerjakan asal - asalan. 

Buktinya, split yang digunakan bercampur dengan batu bulat dan tidak ada takaran saat metrial dalam adukan Molen dilokasi pekerjaan. Selain itu, media ini hanya konfirmasi dengan pelaksana dikarenakan tidak ada Tim Teknis dan Konsultan Pengawas dilokasi proyek tersebut. 

Sementara, saat di konfirmasikan kepada Eka selaku PPK BWS Sumatera V Padang. Mengatakan" Untuk Precast ada tertuang di addendum, precast di ambil di Stokpile ( Bendung). Kerena kebutuhan Precast terbatas dengan ukuran yang di butuhkan sehingga sisa kebutuhan dilakukan disitu dan Split tidak bercampur dengan batu Bulat, semua split tersedia seragam". Ungkap Eka selaku PPK

"Kalau untuk APD, sudah diberikan dan digunakan setiap hari, ketika makan siang rompi dan hrlm di buka oleh pekerja. UntukKinsultan Pengawas selalu ada dilapangan saat sore izin keluar sebentar". Tambahnya

Sementara, apa yang diklarifikasi oleh Eka selaku PPK tidak sesuai dengan temuan media ini dilapangan. Split bercampur dengan batu Bulat (Batu Nona), saat pekerjaan berjalan tidak satupun memakai APD dan dugaan adukan kekerjakan asal - asalan karena tidak ada takaran  saat dimasuk kedalam Molen. 

Parahnya, saat media ini ingin menemui Naryo Widodo selaku Balai Sungai Sumatera V Padang untuk mengkonfimasikan beberapa temuan media ini, tidak ada jawaban dan tanggapan sedikit pun untuk dimintai keterangan. 


#Med


 


G7, Sumbar__ Senin, 18 November 2024 Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Pesisir Selatan, Dr. Ir. Erasukma Munaf, S.T., M.M., M.T., yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat, menghadiri Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat yang diselenggarakan oleh Komisi I DPR RI.

Rapat ini difokuskan pada persiapan dan kesiapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, yang menjadi agenda penting dalam rangka memperkuat proses demokrasi di Indonesia. Bertempat di Ruang Rapat Komisi II (KK.I), Gedung Nusantara, DPR RI, acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah pusat, daerah, serta instansi terkait lainnya.

Pembahasan meliputi langkah-langkah strategis untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar, mulai dari kesiapan regulasi, teknis pelaksanaan, hingga upaya menjamin keamanan dan kelancaran proses demokrasi. Melalui diskusi ini, diharapkan setiap pihak dapat bersinergi untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.

Keikutsertaan Dr. Erasukma Munaf dalam rapat ini mencerminkan komitmennya untuk turut sertabmemastikan keberhasilan Pilkada Serentak 2024, tidak hanya untuk Pesisir Selatan tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawabnya dalam mendukung pelaksanaan Demokrasi Secara Nasional. Rel

 


G7,Jakarta__ Kementerian PU dan Kementerian pertanian kembali melakukan Rapat Koordinasi Pemanfaatan Bendungan untuk Irigasi Pertanian di Kantor Kementerian PU, Jakarta pada Jumat (15/11/2024).

Pelaksanaan program swasembada panganakan dilakukan melalui 2 langkah yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Selain itu, untuk memastikan kebutuhan pasokan air untuk irigasi terpenuhi, dilakukan pula pengoptimalan pengoperasian bendungan-bendungan yang sudah terbangun. Serta adanya intervensi bendungan akan dapat memastikan pasokan air hingga 3 musim tanam, sementara jika tanpa intervensi bendungan hanya optimal untuk mencukupi 1 musim tanam.

Menteri Pertanian @a.amran_sulaiman menjelaskan Kementerian Pertanian akan melakukan optimalisasi produksi pangan diantaranya melalui penyediaan pupuk dan benih unggul, pompanisasi, optimalisasi lahan, cetak sawah hingga 3 juta hektar, dan revitalisasi sistem irigasi.

"Kami juga akan melibatkan petani milenial dan melakukan transformasi pertanian tradisional ke modern yang dapat menekan biaya produksi hingga 50% dan meningkatkan produksi hingga 100%. Intinya Kementerian PU akan memastikan pasokan airnya, sedangkan kami akan mengoptimalkan sarana dan budidaya taninya" ujar Menteri Andi Amran. Rel

 


G7,Jakarta__ kementerianpu Wamen PU @dianakst_ bertemu dengan Deputi Kepala BPKP Aryanto Wibowo untuk membahas sinkronisasi perencanaan program kerja 2025, Kamis (14/11/2024).

Wamen Diana mengatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk refocussing di mana pembangunan infrastruktur baru harus di-hold.

"Untuk itu saya bersilaturahmi ke BPKP Bapak Menteri PU juga meminta kami bersama BPKP melakukan review yang akan menjadi dasar dari apa yang akan kita lakukan di 2025,' tambah Wamen Diana.

Pada 2025, Kementerian PU menerima alokasi anggaran tambahan Rp40,59 triliun, meningkatkan total anggaran menjadi Rp116,23 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mendukung ketahanan pangan, energi, serta renovasi sarana pendidikan.

Deputi Aryanto menekankan pentingnya koordinasi antara Kementerian PU dan lembaga lainnya, karena Kementerian PU lebih berperan sebagai pendukung dalam program-program prioritas, seperti swasembada pangan dan energi. Untuk itu, sinkronisasi antar kementerian dan pemerintah daerah diperlukan agar program yang dilaksanakan lebih efektif.

Wamen Diana menyatakan bahwa Kementerian PU sedang menyusun rencana strategis sesuai RPJMN untuk memastikan target 2025 tercapai tanpa menyimpang dari prioritas pembangunan yang telah ditetapkan. Rel

 


G7, Dharmasraya (Sumbar)__ Aroma tak sedap kembali berhembus di Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V), kali ini. Proyek P3A GUGUAK CANDI daerah irigasi BATANG MIMPI dengan nomor PKS KU.02.06/Satker-OPSDA/OPSDA IV/SPKS.P3AI/2024/91 kuat dugaan dikerjakan asal - asalan dan lemah Pengawasan. 

Proyek yang berlokasi di Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dengan anggaran Rp. 195 juta rupiah bersumber dari APBN yang mana ada beberapa titik, disinyalir tidak akan sesuai harapan. 

Parahnya, hasil pantauan media ini dilapangan. Lebar tapak pasangan diduga berkisar -+20 cm saja, batupasangan banyak yang sebesar batu manga (kecil-kecil), adukannya juga terlihat asal - asalan dan tidak ada bak takar. Yang mana dugaan perbandingan adukan semen dan pasir yang tidak sesuai, tentu akan mempengaruhi kekuatan Pasangan batu tersebut. 

Bahkan, pada pengerukan sendiment pada pakerjaan yang berbeda. Hasil pantauan media ini, pembuangan sendiment tidak jelas bahkan tidak ada tanda - tanda pembersihan (disiram). Apakah sudah sesuai SOP..? 

Saat media ini mengkonfirmasikan ke pada Median selaku Satker Op BWSS V Padang mengatakan" bekas galian Sendiment ada permintaan dari masyarakat, dan saya akan tanyakan ke PPK dan petugas Lapangan dan untuk pekerjaan irigasi, terima kasih infonya". Kata Median singkat


#Med

 


G7, PadangPariaman (Sumbar)__ Belum luput dari ingatan mengenai pemberitaan pembangunan Jalan DAK Penugasan (Tematik 05) Penguatan Kawasan Sentara Produksi Pangan (Pertanian, Peternakan dan Hewan) yang berlokasi di Kasang Kabupaten Padang Pariaman  dengan Anggaran 11 Milyar yang dikerjakan oleh PT. Aura Mandiri Sejahtera yang mana kuat dugaan tidak sesuai Spesifikasi Teknis dan lemahnya pengawasan, kini semakin parah. 

Anehnya, proyek yang berlokasi di Sungai Gimba Ulakan juga ada dugaan pekerjaannya yang tidak sesuai Spesifikasi Teknis karena ukuran batu untuk timbunan Base A lebih banyak berukuran besar 

Dengan adanya dugaan- dugaan yang tidak sesuai Spek dan metrial yang didatangkan dari lokasi setempat,Diduga tidak adanya tes labor untuk kekerasan abrasi pada material yang diguakan dan tanpa Alat pelindung Diri (APD), keberadaan Konsultan Pengawas, PPTK dan PPK untuk pengawasan sebuah proyek pada pekerjaan tersebut sangat dipertanyakan. 

Karena, konsultan pengawas,PPTK dan PPK selaku orang yang mengawasi pekerjaan dalam sebuah proyek disinyalir merestui pekerjaan PT.Aura mandiri sejahtera dan PPK serta Kepala dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman diduga tutup mata. 

Pada hal, media ini sudah menginformasikan kepada Diki selaku Kabid. Namun,  semenjak pemberitaan yang berlokasi di Kasang sampai proyek yang berlokasi di Sungai Gimba Ulakan pekerjaan ini diduga malah semangkin parah. 

Sementara, untuk pemberitaan selanjutnya media ini akan mencoba untuk mengkordinasikan dengan pihak - pihak yang terkait lainnya


#Md

 


G7, Padang__  Pembangunan Perkuatan Tebing dan Prasarana Sungai Batang Ibung Kota Padang pada Dinas Sumber Daya Air Bina Kontruksi (SDABK) Kuat dugaan Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis karena dikerjakan asal - asalan pada pasangan batu tersebut.

Proyek yang dikerjakan CV. Arfan Nafisha Pratama berbeda dengan gambar kerja dengan  sumber dana APBD yang nilainya Rp. 1.332.952.500 Nomor kontrak 05.06/PPSDA-SDABK/APBD/V-2024 Masa Pelaksanaan 150 Hari disinyalir lemah dalam pangawasan. 

Buktinya, pasangan batu "asal - asalan" diduga  tidak sesuai Spek karena perbandingan adukan semen dan pasir tidak jelas takarannya. Bahkan, para pekerja dilokasi Perkuatan Tebing tersebut tidak memakai Alat Pelindung Diri ( APD) 

Sementara, Andi Irman selaku Ketua LSM Badan Avokasi Penyelamat Aset Negara (BAPAN) Mengatakan" Jika Pembangunan Perkuatan Tebing dan Prasarana Sungai Batang Ibung ini lemah dalam pengawasan dan tidak jelas takaran semen dan pasirnya akan merugikan masyarakan Batang Ibung kota Padang karena akan berdampak pada mutu pekerjaan". Ungkapnya

" kalau mutu pekerjaan tidak sesuai Spesifikasi Teknis sudah jelas kekuatan Perkuatan Tebing berkurang, yang mana kekuatannya bisa untuk lima atau sepuluh tahun kedepan akan cepat hancur kalau dikerjakan asal - asalan apalagi Alat Pelindung Diri (APD) biasanya tertera dalam Kontrak Kerja. Kalau berita ini tidak direspon oleh Dinas SDABK Sumbar Saya selaku Ketua LSM  Bapan akan melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH)". Tambahnya

Sementara, Wilman selaku PPK Dinas SDABK Sumbar saat dikonfirmasikan belum bisa di temui karena ada urusan di Inspektorat. Dan untuk pemberitaan selanjutnya media ini akan mengkonfirmasikan kepada pihak - pihak yang bersangkutan. 


#MD

 


G7, Padang Pariaman__ Lagi, proyek yang di kelola oleh Dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman yang pimpin oleh El Abdes Arsyam. Kali ini terkait pembangunan Jaringan irigasi yang berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman D.I Sungai Sariak menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kecamatan Batang Anai disinyalir asal - asalan dalam melakukan kegiatan. Bahkan, informasi dari masyarakat setempat menggunakan batu lokasi dan tampa ada yang mengawasi. 


Proyek yang dikerjakan oleh Cv. Berkah Pincuran  Tui sumber dana APBD (DAK) dengan Nilai Kontrak Rp. 530.276.600,_ yang mana waktu Pelaksanaan 120 Hari kerja terggal 27 Juni 2024 disinyalir tidak transparan. Karena perusahaan ini tidak menampilkan nomor kontrak pada plang Proyek yang dipasang dilokasi tersebut. 

Ironisnya, plang Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) yang terpasang dilokasi hanyalah simbol belaka. Sebab, saat media ini kelapangan tidak satu pun para pekerja proyek menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang mana telah tercantum pada plang tersebut di Wajibkan menggunakan Helm Pelindung, Masker, Rompi dan Sepatu Safety. 

Parahnya, untuk adukan pasangan batu juga kuat dugaan tidak sesuai spesifikasi teknis karena perbandingan semen dan pasir dilakukan tanpa bak takaran karena tidak ada bak takaran dilokasi pekerjaan, ini jelas sangat mempengaruhi kekuatan pasangan batu tersebut. 

Bahkan, untuk lebar tapak pasangan Media ini juga meragukan berapa lebarnya, apakah ada koporan dalam kontrak karena dilokasi tidak menemukan direksi keet yang mana gambar kerja terpajang dilokasi atau di direksi keet. 

Saat di konfirmasikan kepada Jonadi selaku Kabid SDA PUPR Kabupaten padang Pariaman beberapa hari yang lalu melalui via WhatsAap mengatakan " Terima kasih informasinya Pak, segera kami konfirmasikan". Ucap Jonadi dengan singkat. 


#Md









Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.